SELAMAT BERGABUNG , TERBUKA UNTUK MENAMBAH ILMU.

SELAMAT BERGABUNG,TERBUKA UNTUK SALING MENAMBAHKAN

Rabu, 18 Mei 2011

MODUL SURVEY KONSUMSI PANGAN

Deskripsi Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Program /Angkatan
Smester/Tahun Ajaran
Nama Dosen
Beban Studi (SKS)
Pokok Bahasan
: Survei Konsumsi Pangan (GZ. 403)
: Reguler/2011
: IV/2013
: Edmon,SKM,MKes
: 2 (dua) SKS ( 1 Teori – 1 Praktek)
: Survey Konsumsi Pangan

Standar Kompetensi   :
  1. Menentukan status  gizi dengan konsumsi makanan (Kes. AG.02.036.01)
  2. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makan pasien (Kes. AG.02.043.01)

Kompetensi Mata Kuliah        :
 Kemampuan mhs dalam memahami dan melakukan survai konsumsi pangan baik untuk individual dan rumah tangga dalam rangka untuk penilaian status gizi. Pemaparan dimulai dari pentingnya estimasi makanan untuk menilai kandungan gizi dalam satuan penukar. Dilanjutkan dengan menilaian asupan makanan baik melalui metoda food weighing, food recall, food record, food frequency questioneaire, dietary history, food  account, Neraca Bahan Makanan, dll. Metoda - metode tersebut juga untuk mengetahui pola dan kebiasaan makan. 
Kompetensi Dasar       :

a.    Mampu Menyiapkan pengukuran konsumsi makanan pada individu / keluarga
b.      Mampu Menilai kecukupan gizi dari hasil pengukuran konsumsi makanan pada individu / keluarga.
c.       Mampu Menentukan angka kecukupan asupan zat gizi klien keluarga dari hasil pengukuran konsumsi makanan

Indikator
                                    :
1.    memahami garis besar survei konsumsi pangan (pengetian, tujuan, sasaran, ruang lingkup, jenis, metode, peralatan, formulir, dan tehnis pelaksanaan)
2.   Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan dengan metode food weighing (penimbangan pangan)
3.   Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan dengan metode food record
4.   Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan dengan metode diet history
5.   dengan metode food frequency questionaire (FFQ)
6.   Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan dengan metode food account
7.   Dapat melaksanakan pengukuran konsumsi pangan dengan metode Neraca Bahan Makanan (NMB)
8.    Dapat menilai kecukupan gizi dari hasil pengukuran konsumsi makanan pada individu dan Keluarga/Kelompok
9.   Dapat menentukan tingkat  kecukupan asupan zat gizi individu / klien berdasarkan hasil pengukuran konsumsi pangan
10. Dapat menentukan tingkat  kecukupan asupan zat gizi keluarga berdasarkan hasil pengukuran konsumsi pangan
11. Dapat melakukan persiapan monitoring dan evaluasi  asupan gizi/makan pasien
12. Dapat menentukan tingkat  kecukupan asupan zat gizi keluarga berdasarkan hasil pengukuran konsumsi pangan
13. Dapat melakukan persiapan monitoring dan evaluasi  asupan gizi/makan pasien

Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1. Pendahuluan (15 menit)
- Memberi salam
- Menjelaskan judul, pokok bahasan, tujuan, dan manfaat pembelajaran
- Menjawab salam
- Mendengarkan

2. Kegiatan Inti: Kuliah dan diskusi (120 menit)
- Menjelaskan materi tentang  garis besar survei konsumsi pangan (pengetian, tujuan, sasaran, ruang lingkup, jenis, metode, peralatan, formulir, dan tehnis pelaksanaan)
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Menjelaskan materi tentang pengetian, tujuan, sasaran, ruang lingkup, jenis, metode, peralatan, formulir, dan tehnis pelaksanaan)

- Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive
- Menjelaskan materi tentang  pengetian, tujuan, sasaran, ruang lingkup, jenis, metode, peralatan, formulir, dan tehnis pelaksanaan)
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan 
- Mendengarkan dan mencatat

- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat
- Mendengarkan dan mencatat
- Bertanya dengan kritis
- Mendengarkan dan mencatat
- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat



- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat
3. Penutup (15 menit)
- Melakukan evaluasi secara tertulis (kuis)
- memberikan jawaban kuis

- Merangkum hasil pembelajaran
- Memberi salam
- Menjawab pertanyaan pada selembar kertas
- Mengoreksi lembar jawaban teman
- Mendengarkan
- Menjawab salam

Metode                                    : Ceramah, tanya jawab Diskusi dan praktik
Media                                      : Handicham, komputer, LCD Proyecto



















KEGIATAN BELAJAR 1
 Pengetian, tujuan, sasaran, ruang lingkup, jenis, metode, peralatan, formulir, dan tehnis pelaksanaan pengukuran konsumsi)



A.    Pengertian

Penilaian konsumsi pangan dapat digunakan sebagai indikator pola pangan yang baik atau kurang baik . Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Penilaian konsumsi pangan dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan . Hal ini dapat membantu menunjukkan persediaan zat gizi dalam tubuh cukup atau kurang . Rendahnya mutu bahan makanan yang dikonsumsi dan jumlah makanan yang tidak cukup dapat menyebabkan berbagai masalah diantaranya adalah : pertumbuhan badan terganggu , gangguan pada perkembangan mental dan kecerdasan , timbulnya berbagai macam penyakit , angka kematian bayi dan anak yang tinggi serta menurunnya daya kerja .
Konsumsi makanan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan secara kompleks , seperti tersedianya bahan makanan , status ekonomi dan sosial budaya serta gangguan kesehatan lingkungan . Keadaan gizi , baik kekurangan atau kelebihan sering disebut dengan istilah Gizi Salah . Banyak negara berkembang termasuk indonesia menghadapi masalah gizi yang disebut dengan masalah Gizi Ganda . Istilah gizi ganda mengacu kepada pengertian masalah gizi yang memiliki dua sisi . Sisi pertama adalah empat masalah gizi kurang , yaitu kurang energi protein , kurang vitamin A , anemi gizi besi , dan gangguan akibat kekurangan iodium .
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia .Rendahnya mutu bahan makanan yang dikonsumsi dan jumlah makanan yang tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi makanan sehari – hari dapat menyebabkan masalah yang diantaranya adalah : gangguan pada perkembangan mental dan kecerdasan , pertumbuhan badan terganggu , timbulnya berbagai macam penyakit , angka kematian bayi dan anak yang tinggi serta menurunnya daya kerja . Penilaian konsumsi pangan dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan dan dapat membantu menunjukkan persediaan zat gizi dalam tubuh cukup atau kurang .
Penilaian konsumsi pangan seperti cara penilaian keadaan gizi lainnya mempunyai kelemahan – kelemahan , antara lain :
a.       Konsumsi pangan tidak selalu tepat , karena orang dapat kurang cermat mencatat semua apa yang dimakannya dalam jumlah yang tepat , jika digunakan cara recall makanan , tidak semua ingat makanan apa yang dimakan .
b.      Pengumpulan data konsumsi pangan dalam waktu jangka pendek tidak selalu mewakili pola kebiasaan konsumsi pangan .
c.       Variasi kebutuhan pangan perorangan tidak selalu dicerminkan secara tetap , jika dibandingkan dengan konsumsi zat gizi yang diajurkan .
d.      Konsumsi zat gizi yang dianjurkan lebih menekankan pada kebutuhan kelompok orang dari pada untuk perorangan .
e . Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) untuk menghitung data konsumsi zat gizi , tidak selalu tepat untuk jenis pangan yang dimakan .
Tujuan  :
Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei . Survei konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang , keluarga atau kelompok orang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif . Survei secara kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sedangkan secara kualitatif adalah untuk mengetahui frekuensi makan , kebiasaan makan ( food habit) , jenis pangan , dan cara memperolehnya .
Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan
Pada prinsipnya ada 4 macam metode penilaian konsumsi pangan secara kuantitatif yaitu:
  1. Metode Inventaris ( inventory method )
Metode inventaris sering juga disebut Log Book Method , biasanya digunakan pada survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga . Metode ini prinsipnya adalah melakukan inventaris ( pencatatan ) dan penimbangan langsung terhadap semua jenis bahan makanan , mulai dari awal sampai akhir survei . Periode waktu yang digunakan dapat 1 minggu atau berbulan – bulan . Inventaris dan penimbangan dilakukan oleh enumerator atau responden ( salah satu anggota keluarga ) yang telah dilatih sebelumnya . Tahap peleksanaannya adalah sebagai berikut :
    1. Pada hari pertama survei , catat dan timbang semua jenis pangan yang ada . Ini dianggap sebagai stok awal (S) .
    2. Selama survei ( mulai hari kedua sampai sehari sebelum hari terakhir survei ) , catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diperoleh dari dibeli , diberi , dari kebun atau makan diluar rumah (Pp).
    3. Catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diberikan kepada selain anggota keluarga (Pb) selama survei .
    4. Pada hari terakhir survei , catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang ada dirumah . Ini dianggap sebagai stok akhir (Sk) .
Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi (Ki) adalah :
Ki = Swi + Ppi – Pbi – Ski
i = 1,2,3…..menunjukkan jenis pangan
f.. Rata – rata konsumsi per kapita = B : jumlah anggota keluarga

Data tentang jumlah anggota keluarga , umur , berat badan , pendidikan serta  jenispekerjaan perlu dilengkapi dalam survei .
  1. Metode Pendaftaran ( foodlist method )
Metode ini hampir sama dengan metode inventaris dalam hal pencatatannya , perbedaannya pada penimbangan . Metode ini tidak dilakukan penimbangan atau pengukuran langsung . Datanya dikumpulkan secara wawancara dengan keluarg dan dicatat dalam formulir yang telah disiapkan sebelumnya . Metode ini kurangteliti dibandingkan dengan metode inventaris , karena data yang dikumpulkanmerupakan hasil astimasi ( perkiraan ) , sedangkan pada metode inventarisdilakukan penimbangan secara langsung .Biaya metode pendaftaran labih murah didandingkan dengan metode inventaris .
  1. Metode mengingat – ingat ( recall method )
Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa yang lalu . Wawancara dilakukan serinci mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu . Penentuan jumlah hari recall sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh makanan . Biasanya dilakukan selama 2 - 3 hari atau seminggu , bila terlalau lama dikuatirkan responden akan banyak yang lupa .
Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan pagi , makan siang , makan malam dan makanan selingan atau jajanan . Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok , sumber protein nabati ( kacang – kacangan ) , sumber protein hewani ( daging , ikan , telur dan susu ) , sayuran , buah – buahan dan lainnya . Penaksiran jumlah makanan yang dikonsumsi diawali dengan menyatakan dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT) , seperti : potong , ikat , piring , gelas , mangkok , sendok makan dan alat atau ukuran lain yang biasa dilakukan dalam rumah tangga . Dari ukuran rumah tangga (URT) , jumlah makanan dikonversikan menjadi satuan berat ( gram ) yang menggunakan daftar URT yang umum berlaku atau dibuat sendiri pada saat survei . Agar hasil survei cukup teliti sebaiknya pewawancara telah berpengalaman atau dilatih sebelumnya mengenal URT dan mengkonversikannya kesatuan berat . Selain itu mengenal cara – cara pengolahan pangan dan pola pangan penduduk didaerah yang diteliti .
Metode racall sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga . Tetapi metode ini dapat digunakan untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota . Keluarga diwawancara atau salah seorang anggota keluarga yang mengetahui tentang konsumsi anggota keluarga lainnya .Metode mengingat – ingat mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya , karena keterangannya diperoleh dari hasil ingatan . Kelemahan dapat diatasi dengan memperpanjang waktu survei .
  1. Metode Penimbangan ( Weighing Method )
Prinsip metode ini adalah mengukur langsung berat setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi dengan cara penimbangan . Apabila berat bahan makanan seebelum dimakan adalah Sk dan berat bahan makanan yang tersisa setelah dimakan adalah T , maka berat bahan makanan yang dikonsumsi (K) adalah :
Ki = Ski – Ti
i = 1,2,3 …..menunjukkan jenis bahan makanan
Apabila tidak ada Daftar Kandungan Gizi Makanan yang telah masuk atau diolah Daftar Konversi Masak – Mentah (F) maka pada saat survei perlu ditimbang berat bahan makanan mentah sebelum dimakan (Sm) untuk mengetahui faktor mentah – masak . Jika bahan makanan masih mentah , perlu diketahui apakah sudah berat bersih atau berat kotor .


Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif
Survei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai pola konsumsi pangan , kebiasaan makan termasuk makanan pantangan . Data – data yang perlu dikumpulkan meliputi , jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi masing – masing jemis pangan , asal atau dari mana diperolehnya , cara penyimpanan , penyiapan dan pemasakan makanan .
1. Penilaian konsumsi pangan digunakan untuk menunjukkan tingkat keadaan gizi dan . dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan .
2. Survei konsumsi pangan bertujuan untuk mengetehui konsumsi pangan seorang keluarga . Survei konsumsi pangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.    Survei konsumsi pangan secara kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlahbahan makanan yang dikonsumsi .
b.    Survei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk mengetahui frekuensimakan , kebiasaan makan , jenis pangan , dan cara memperolehnya .

SENARAI

1.Keadaan konsumsi pangan dapat digunakan sebagai indikator pola makan yang baik atau kurang baik .
2. Metode pendaftaran kurang teliti dibandingkan dengan metode inventaris karena data yang dikumpulkan merupakan hasil estimasi ( perkiraan ).
3. Metode mengingat – ingat biasanya dilakukan selama 2 – 3 hari atau seminggu bila terlalu lama dikuatirkan responden akan banyak yang lupa .
4. Metode penimbangan dapat digunakan untuk individu maupun untuk keluarga .
Metode ini mempunyai ketelitian yang paling tinggi dibandingkan dengan metode  yang lainnya dalam hal mengukur secara kuantitatif .
5. Data – data dan informasi yang diperoleh dari survei konsumsi pangan kemudian dikonfersikan kedalam zst gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) .
6. Untuk menilai tingkat konsumsi pangan ( energi dan zat gizi yang lainnya )
diperlukan suatu standard kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) dengan memakai pedoman daftar kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan











2 komentar:

Unknown mengatakan...

mksh

fabianrabinowitz mengatakan...

Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
Welcome to 영천 출장안마 our thrilling Harrah's Cherokee Casino Resort. 강릉 출장마사지 This 영천 출장마사지 hotel features 6 restaurants, 천안 출장마사지 a 서산 출장마사지 full-service spa, and an outdoor pool.

Posting Komentar